Paragraf Induktif
Paragraf
induktif adalah paragraf yang berpola dari khusus ke umum, artinya paragraf
yang diawali dengan beberapa kalimat penjelas kemudian ditarik kesimpulan yang
berupa umum. Sehingga kalimat utamanya terdapat di akhir paragraf.
Contohnya:
Naiknya nya harga bbm berdampak negatif bagi
masyarakat,terutama untuk kalangan menengah kebawah.Masyarakat yang biasanya
bisa menyisihkan beberapa uang gaji perbulannya untuk keperluan yang
lain,merasa sekarang hampir tidak bisa menanbung karena uang nya digunakan
untuk membeli minyak.Masyarakat mengeluh karna pemerintah tidak melakukan tindakan yang bisa meringankan
masyarakat.
Genenralisasi
Generalisasi adalah
proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum
Generalisasi dibagi menjadi 2 yaitu;
1.Generalisasi sempurna
Contohnya;
Ø
Luna maya seorang Aktris yang sangat Berbakat
Ø
Titi kamal seorang aktris,dan ia sangat Berbakat
Ø
Jadi ,Semua aktris sangat Berbakat
2.Generalisasi Tidak sempurna
Contohnya ;
Ø
Hampr seluruh aktris berparas cantik
Analogi
paragraf yang penalarannya dengan cara membandingkan dua hal
yang banyak mengandung persamaan.
Contohnya;
Belajar matematika butuh ketelitian apalagi ketika
mempelajari beberapa bab tertentu yang butuh tingkat ketelitian yang tinggi.
Sama seperti kita mencari jarum di tumpukan jerami ialah hal yang susah namun
bukanlah mustahil jika dilakukan dengan penuh semangat dan konsentrasi
Paragraf Hubungan
Kausal(sebab-akibat)
Paragraf hubungan sebab akibat (hubungan
kausal) adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang
menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.
Contoh : Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya,
pohon-pohon di hutan sebagi penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu,
irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin
mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya.
Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.
Hipotesis
Pengertian Hipotesis Dalam Penelitian. Hipotesa berasal dari penggalan kata ”hypo”
yang artinya ”di bawah” dan thesa” yang artinya ”kebenaran”, jadi hipotesa yang
kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan ejaan Bahasa Indonesia menjadi
hipotesa dan berkembangan menjadi Hipotesa.
Pengertian Hipotesa
menurut Sutrisno Hadi adalah tentang pemecahan masalah. Sering kali peneliti
tidak dapat memecahkan permasalahannya hanya dengan sekali jalan. Permasalahan
itu akan diselesaikan segi demi segi dengan cara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan untuk tiap-tiap segi, dan mencari jawaban melalui
penelitian yang dilakukan.
Dari kedua pernyataan
tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis adalah suatu dugaan
yang perlu diketahui kebenarannya yang berarti dugaan itu mungkin benar mungkin
salah.
Jenis-jenis
Hipotesa
Menurut Suharsimi
Arikunto, jenis Hipotesa penelitian pendidikan dapat di golongkan menjadi dua
yaitu :
1. Hipotesa Kerja,
atau disebut juga dengan Hipotesa alternatif (Ha). Hipotesa kerja menyatakan
adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan
antara dua kelompok.
2. Hipotesa Nol (Null
hypotheses) Ho. Hipotesa nol sering juga disebut Hipotesa statistik,karena
biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik, yaitu diuji dengan
perhitungan statistik. Bertolak pada pemikiran diatas dapat penulis kemukakan
bahwa dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis kerja dan hipotesis
nihil (nol).
Contoh Hipotesa yang
diajukan dalam penulisan penelitian.
Hipotesis Kerja
(H1) ” Pembelajaran Matematika dengan Penerapan Model Sinektiks
lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran matematika tanpa
Penerapan Model Sinektiks Terhadap Proses Belajar Bidang Studi Matematika
Sub Pokok Bahasan Persamaan Linear ”.
Hipotesis Nihil (H0) ”
Pembelajaran Matematika dengan Penerapan Model Sinektiks tidak efektif
dibandingkan dengan pembelajaran matematika tanpa Penerapan Model Sinektiks Terhadap
Proses Belajar Bidang Studi Matematika Sub Pokok Bahasan Persamaan Linear ”.
Karakteristik
Hipotesis yang Baik
Sebuah hipotesis atau
dugaan sementara yang baik hendaknya mengandung beberapa hal. Hal – hal
tersebut diantaranya :
1) Hipotesis harus mempunyai
daya penjelas
2) Hipotesis harus
menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel-variabel.
3) Hipotesis harus dapat diuji
3) Hipotesis harus dapat diuji
4) Hipotesis hendaknya
konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
5) Hipotesis hendaknya
dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.
Berikut ini beberapa
penjelasan mengenai Hipotesis yang baik :
- Hipotesis harus
menduga Hubungan diantara beberapa variable
Hipotesis harus dapat
menduga hubungan antara dua variabel atau lebih, disini harus dianalisis variabel-variabel
yang dianggap turut mempengaruhi gejala-gejala tertentu dan kemudian diselidiki
sampai dimana perubahan dalam variabel yang satu membawa perubahan pada
variabel yang lain.
- Hipotesis harus
Dapat Diuji
Hipotesis harus dapat
di uji untuk dapat menerima atau menolaknya, hal ini dapat dilakukan dengan
mengumpulkan data-data empiris.
- Hipotesis harus
konsisten dengan keberadaan ilmu pengetahuan-
Hipotesis tidak
bertentangan dengan pengetahuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam
beberapa masalah, dan terkhusus pada permulaan penelitian, ini harus
berhati-hati untuk mengusulkan hipotesis yang sependapat dengan ilmu
pengetahuan yang sudah siap ditetapkan sebagai dasar. Serta poin ini harus
sesuai dengan yang dibutuhkan untuk memeriksa literatur dengan tepat oleh
karena itu suatu hipotesis harus dirumuskan bedasar dari laporan penelitian
sebelumnya.
- Hipotesis
Dinyatakan Secara Sederhana
Suatu hipotesis akan
dipresentasikan kedalam rumusan yang berbentuk kalimat deklaratif, hipotesis
dinyatakan secara singkat dan sempurna dalam menyelesaikan apa yang dibutuhkan
peneliti untuk membuktikan hipotesis tersebut.
http://iwan24.blogspot.com/2012/12/pengertian-jenis-jenis-hipotesis-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar