Selasa, 29 Oktober 2013

BAB 8 Mempengaruhi Sikap dan Perilaku

Sikap dan Perilaku
Perilaku Konsumen menurut Schiffman, Kanuk (2004, p. 8) adalah perilaku yang ditunjukkan konsumen dalam pencarian akan pembelian, penggunaan, pengevaluasian, dan penggantian produk dan jasa yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan konsumen.
Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :

Faktor Sosial
a. Group
b. Family Influence
c. Roles and Status

Faktor Personal
a. Economic Situation
b. Lifestyle
c. Personality and Self Concept
d. Age and Life Cycle Stage
e. Occupation

Faktor Psychological
a. Motivation
b. Perception
c. Learning
d. Beliefs and Attitude

Faktor Cultural
a. Subculture
b. Social Class

Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian menurut Schiffman, Kanuk (2004, p.547) adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan.

Bentuk proses pengambilan keputusan tersebut dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Fully Planned Purchase
2. Partially Planned Purchase
3. Unplanned Purchase


2. Teknik Modifikasi Perilaku

1. DORONGAN prompting
yaitu permintaan untuk melakukan suatu tindakan kepada seseorang.
Barangkali setiap orang yang pernah memesan makanan di restoran fast-food pernah menjumpai dorongan.
Seperti: “Anda mau mencoba Ice Cream dan Cheese kami yang
baru?”
“Anda mau pesan kentang goreng?”

2. TEKNIK BANYAK PERMINTAAN many asking
Yaitu mengajukan beberapa permintaan kepada konsumen dengan mengawalinya dari permintaan yang kecil lalu ke permintaan yang lebih besar. Atau sebaliknya, diawali dari permintaan besar kemudian diikuti oleh permintaan lebih kecil.
Contoh: Menawarkan produk yang lebih mahal terlebih
dahulu, kemudian menawarkan produk yang lebih murah.


3. PRINSIP RESIPROSITAS reprosity
Yaitu teknik meningkatkan kepatuhan konsumen atas permintaan pemasar dengan lebih dahulu menawarkan orang bersangkutan sejumlah hadiah atau sample produk.
Contoh: Memberikan sample produk gratis, mencicipi produk, test drive, dll

4. PERAN KOMITMEN committement
Komitmen yang dipegang secara konsisten akan meningkatkan jumlah pembelian.
Komitmen yang tertulis akan dapat meningkatkan konsistensi dalam bertransaksi.

Perusahaan penjualan door to door telah menemukan keajaiban komitmen tertulis. Mereka dapat mengurangitingkat pembatalan hanya dengan meminta pelanggan mengisi formulir perjanjian penjualan (sebagai tanda jadi)

5. PELABELAN labeling
Melibatkan pelekatan semacam gambaran pada seseorang, seperti “Anda Baik Hati”.
Label diduga menyebabkan orang memandang diri mereka dengan cara yang disiratkan oleh labelnya. Pelabelan dapat digunakan oleh pemasar untuk menarik
hati calon konsumen, sehingga pembelian terjadi.

Pemasar pakaian dapat mengatakan, “Anda orang tua yang penuh perhatian.” di saat menawarkan pakaian untuk anak orang tersebut

6. INSENTIF insentif
Insentif mencakup jajaran luas alat-alat promosi, seperti korting harga, undian, rabat, kontes dan kupon. Insentif biasanya mewakili komponen penting dari keseluruhan strategi promosi produk.
Contoh:
mainan anak pada produk makanan anak, cairan pewangi pada produk detergen
dan sebagainya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar